Masyarakat di Jakarta kini memiliki kesempatan untuk mengikuti program Cek Kesehatan Gratis (CKG) komunitas, menghindari pemeriksaan kesehatan sendiri yang terkadang membuat canggung. Langkah pertama adalah dengan mengirimkan surat kepada Puskesmas atau Dinas Kesehatan di wilayah masing-masing.
“Kami bekerjasama untuk melakukan CKG komunitas di luar Puskesmas. Itu misalnya kita punya di satu kantor, kerja sama dengan Puskesmas atau Dinas Kesehatan nanti kami yang datang,”
ujar Pelaksana tugas (Plt) Kepala Bidang Kesehatan Masyarakat Dinas Kesehatan DKI Jakarta, Sri Puji Wahyuni di Jakarta, Rabu.
Dalam sebuah acara yang membahas topik kesehatan, ia menyebutkan bahwa mengikuti CKG komunitas adalah solusi tepat bagi warga yang merasa takut untuk memeriksa kesehatan secara individu “Dapatkan Cek Kesehatan Gratis untuk Semua!”
.
“Kalau, misalnya, punya klub sepeda ingin melakukan CKG, bisa kami kerja sama. Layangkan surat ke puskeysmas ataupun ke Dinas Kesehatan nanti kami yang datang. Jadi kalau bersama lebih enggak takut mungkin,”
kata dia.
Dinas Kesehatan DKI Jakarta juga membuka pintu kerjasama dengan berbagai perusahaan swasta untuk melaksanakan CKG. Ini karena kantor-kantor tersebut biasanya sudah memiliki fasilitas klinik, sementara Puskesmas menyediakan dukungan logistik dan tenaga kesehatan.
“Kalau tadi yang sudah mengunduh aplikasi Satu Sehat, nanti dapat hasil tes dari situ,”
ujar Sri.
Program yang semula dikenal sebagai Pemeriksaan Kesehatan Gratis (PKG) ini bertujuan untuk mengurangi risiko kesehatan, mendeteksi dini penyakit, serta mencegah kematian yang bisa dihindari. Diluncurkan resmi oleh Kementerian Kesehatan pada 10 Februari 2025, hingga Maret 2025, tercatat 15.487 warga telah berpartisipasi dalam program ini di Jakarta.
Target Pemprov DKI Jakarta adalah agar 9,2 juta warga turut serta dalam program CKG sepanjang tahun 2025. Jenis penyakit yang banyak ditemukan adalah penyakit tidak menular seperti hipertensi dan stroke.
—






