Presiden Prabowo Subianto memerintahkan agar pesawat angkut A400M A-4001 yang baru dimiliki TNI AU dipersenjatai dengan perangkat ambulans udara. Langkah ini diambil untuk meningkatkan kemampuan pesawat dalam pelaksanaan misi SAR, penanggulangan bencana, dan operasi medis.
“Tadi saya diberi penjelasan untuk C130 (pesawat angkut TNI AU Hercules, red.) kita sudah punya kontainer ambulans udara. Saya perintahkan kita segera pesan modul ambulans udara untuk A400M, dan saya juga sudah instruksikan untuk diperlengkapi dengan alat-alat untuk menghadapi kebakaran hutan,”
ujar Presiden Prabowo kepada awak media setelah meninjau pesawat A400M A-4001 di Lapangan Udara Halim Perdanakusuma, Jakarta, pada hari Senin.
Presiden Prabowo yakin bahwa pesawat A400M dengan nomor ekor A-4001 akan menjadi elemen penting dalam memperkuat pertahanan udara Indonesia, terutama dalam menjalankan misi kemanusiaan dan bencana.
“Jadi ini menambah kekuatan kita. TNI adalah alat negara yang sangat besar peranannya dalam menghadapi kesulitan, menghadapi masalah-masalah kepentingan masyarakat. Jadi, saya kira ini akan menambah kekuatan kita,”
ujar Presiden Prabowo.
Di apron Base Ops Lanud Halim Perdanakusuma, acara penerimaan resmi unit pertama A400M produksi Airbus dipimpin oleh Presiden Prabowo dengan membuka tirai penutup logo Skadron Udara 31/Angkut Berat dan menyiramkan air kembang ke roda pesawat sebagai bagian dari prosesi.
Presiden Prabowo, ditemani oleh Menteri Pertahanan serta tinggi TNI lainnya, kemudian meninjau bagian dalam pesawat.
Dalam kesempatan tersebut, Presiden Prabowo memberikan instruksi kepada Menteri Pertahanan dan KSAU terkait optimalisasi penggunaan pesawat. Beliau juga berdiskusi dengan perwakilan Airbus dan Pemerintah Prancis.
Pesawat A400M TNI AU ini memiliki panjang 45,1 meter, lebar 42,2 meter, dan tinggi 14,7 meter. Pesawat ini mampu membawa muatan hingga 37 ton dan 116 personel, serta dilengkapi dengan 4 mesin turboprop Europrop TP400-D6 yang dapat terbang dengan kecepatan maksimum 780 kilometer per jam dan jarak jelajah hingga 8.900 kilometer.
—








